Langgar Angkring (mushola) tempat Bagus Burhan Tirakatan dan mengaji |
Bagus Burhan melarikan diri dari pondok pesantren Gebang Tinatar diiringi Ki Tanujaya. Mereka bermaksud hendak menghadap bupati Kediri Adipati Cakradiningrat, tetapi lebih dulu singgah pada saudara-sepupu Ki Tanujaya di desa Mara, daerah Madiun. Saudara-sepupu ini menasihati agar mereka menunggu saja di Madiun hingga sang Adipati lewat dalam perjalanannya menghadap Sri Sunan ke Surakarta.
Sambil menunggu bupati Kediri akan
melewati Madiun, Bagus Burhan dan Ki Tanujaya berjualan bermacam-macam barang
kelontong kecil-kecilan di pasar. Secara kebetulan waktu rombongan bupati
Kediri singgah di Madiun, puteri sang bupati yang bernama Raden Ajeng Gombak
berbelanja ke pasar dan membeli cincin emas yang dipakai Bagus Burhan. Puteri
inilah yang kemudian menjadi isteri Bagus Burhan. Di Madiun tidak pernah ada
perjumpaan Bagus Burhan dengan bupati Kediri.
Sementara itu kepergian Bagus Burhan dan Ki Tanujaya
dari Gebang Tinatar diberitahukan pula
kepada eyangnya di Surakarta. Setelah cukup lama tak ada kabar beritanya, Kyai
Imam Besari mengutus dua orang abdinya, Ki Kramaleya dan Ki Jasana untuk
mencari mereka. Setelah dapat diketemukan, mereka diajak kembali ke Gebang
Tinatar .
Comments
0 comments to "Bagus Burhan Lari dari Gebang Tinatar"
Posting Komentar