Selasa, 29 Januari 2013

Bagus Burhan; Nakal tapi Cerdas

0 komentar
Kembali ke pondok pesantren, pada mulanya Bagus Burhan belum menunjukkan kesanggupannya belajar. Berkat kesabaran Kyai Kasan Besari dan kecerdikannya menyentuh jiwa Bagus Burhan serta membangkitkan cita-cita untuk kepentingan hari depannya, maka akhirnya anak nakal itu menjadi sadar dan lalu mau belajar, bahkan dengan sungguh-sungguh. Terbukti, Bagus Bagus anak yang cerdas dan lancar menerima berbagai macam pelajaran ilmu agama hingga akhirnya ia diangkat menjadi badal (wakil Kyai) di pondok pesantren Gebang Tinatar. Badal adalah kedudukan terkemuka di dalam pondok dan menunjukkan betapa besar kepercayaan sang Kyai kepadanya. Di samping pelajaran itu Bagus Burhan sering menjalankan petunjuk guru dan pengasuhnya untuk berpuasa, menyepi dan sebagainya sebagai upaya menguasai nafsunya dalam olah tapa; menguasai diri dan memusatkan jiwa untuk mencapai cita-cita. Setelah dirasa cukup pengetahuan dan pengalamannya, ia diperkenankan pulang ke Surakarta.

Dari eyangnya R.T. Sastranagara ia mendapat pendidikan berbagai pengetahuan termasuk kesusastraan. Setelah dikhitankan pada tanggal 21 Mei 1815 M. Bagus Bagus diserahkan kepada Pangeran Buminata untuk menerima gemblengan lahir batin, yakni: kesaktian, kekebalan, kecerdasan dan kesentosaan jiwa raga (jaya-kawijayan, kagunan, kanuragan Jw).

Comments

0 comments to "Bagus Burhan; Nakal tapi Cerdas"

Posting Komentar

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com