Selasa, 29 Januari 2013

Misteri Kematian Sang Pujangga

0 komentar


Makam R.Ng Ronggowarsito (tampak dari barat)


Kematian R.Ng. Ronggowarsito alias Bagus Burham memang sempat menjadi bahan polemik. Pangkal polemik tersebut adalah karena kematian Ronggowarsito telah diketahuinya sendiri sebelumnya. Delapan hari sebelum ajal menjemputnya sang pujangga telah menulis berita kematian tersebut dalam Serat Sabda Jati. Demikian cuplikannya dalam susunan kalimat asli:

"Amung kurang wolu ari kadulu, tamating pati patitis. Wus katon neng lobil makpul, antarane luhur, selaning tahun Jumakir, toluhu madyaning janggur. Sengara winduning pati, netepi ngumpul sakenggon."
Artinya kurang lebih bahwa dirinya akan meninggal pada tanggal 5 Dulkaidah 1802 atau tanggal 24 Desember 1873 pada hari Rabu Pon.

Tulisan tersebut memang sempat melahirkan kontroversi berkepanjangan. Ada yang menilai bahwa Ronggowarsito  meninggal secara tidak alami, akan tetapi dibunuh atas perintah persekongkolan Raja Paku Buwono IX yang mendapat desakan Belanda. Ketika itu Belanda merasa resah karena melihat kelebihan dan kemampuannya. Karena itulah Belanda berkepentingan menghabisinya. Apalagi, ayahanda Ronggowarsito ternyata juga telah diculik Belanda hingga akhirnya tutup usia di Jakarta.

Keinginan Belanda itu rupanya sejalan dengan sikap Paku Buwono IX. Sang raja juga merasa kurang berkenan dengan sepak terjang Ronggowarsito yang ketika itu namanya sangat terkenal melalui karya-karyanya. Maka kuat dugaan, konspirasi menyikirkan Ronggowarsito akhirnya berjalan sempurna.

Apakah tafsiran ini benar? Sampai sekarang hal tersebut tetap menjadi misteri. Di satu pihak menganggap bahwa dengan kewakitaannya Ronggowarsito memang mampu mengetahui kapan kematiannya akan terjadi. Namun di sisi lain diduga bahwa tidak menutup kemungkinan ada tangan-tangan yang merekayasa kematian sang pujangga amungkas tersebut; sekaliggus merekayasa kalimat ramalan pada  Serat Sabda Jati sebagaimana dinukuli di atas.

Memang, banyak kalangan ahli yang beranggapan, bahwa bait-bait sebagaimana dinukil diatas itu merupakan tambahan dari orang lain. Hal ini jika mengingat dari sekitar 50 buku tulisan karya Ronggowarsito, agak susah dibedakan mana yang asli karyanya, dan mana yang ditulis bersama-sama dengan orang lain, maupun mana yang hanya terjemahan.  Hal ini mudah dimaklumi, pada waktu itu belum ada perlindungan hak cipta. Apalagi sewaktu Ronggowarsito bertugas di keraton Solo kerajaan dalam kondisi tidak menentu, terpengaruh dengan perseteruan keluarga raja dan campur tangan kaum penjajah Belanda yang ingin mengail d air keruh. Bagaimana yang sebenarnya, hanya Tuhan yang Maha Tahu.

Comments

0 comments to "Misteri Kematian Sang Pujangga"

Posting Komentar

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com