Raden
Ngabehi Ronggowarsito dilahirkan pada hari Senin Legi, 10 Dulkaidah, tahun Be,
1728 Jw, atau 15 Maret 1802 M, jam 12 siang. Beliau berasal dari keluarga
Yasadipuran, keturunan pujangga dan dididik oleh pujangga Yasadipura II,
kakeknya. Ronggowarsito III inilah yang kemudian terkenal dengan sebutan
pujangga Raden Ngabehi Ronggowarsito. Ronggowarsito sebenarnya merupakan nama pemberian dari
raja, sesuai dengan jabatannya sebagai Kliwon Carik di istana Surakarta.
Sedangkan nama sewaktu masih muda adalah Bagus Burham. Ibu Ronggowarsito
berasal dari desa Palar, kira-kira 11 km sebelah timur kota Klaten. Dan di desa
Palar inilah Ronggowarsito dimakamkan.
Silsilah
Ronggowarsito
Brawijaya
(Raja Majapahit) menurunkan ‘Putri Majapahit’ yang menikah dengan Pangeran Andayaningrat
dari Pengging, kemudian menurunkan Kebo
Kenanga kemudian menurunkan
Pangeran Hadiwijaya (Raja Pajang), kemudian menurunkan Pangeran Benawa menurunkan
Panembahan Raden (Adipati Pajang) menurunkan Pangeran Wiramenggala II menurunkan
Pangeran Wiramenggala III menurunkan Pangeran Serang menurunkan Pangeran
Adipati Danupaya menurunkan Tumenggung Padmanagara (Bupati Pekalongan) menurunkan
Yasadipura I menurunkan Yasadipura II (Ronggowarsito I) menurunkan Sudiradimeja
(Ronggowarsito II) menurunkan Raden Ngabehi Ronggowarsito
Baik dari pihak ayah
maupun pihak ibunya Bagus Burham mempunyai darah pujangga:
1. Eyang-buyut (piut)-nya ialah Raden
Tumenggung Yasadipura I, pengarang banyak buku, antara lain: Babad Giyanti,
Serat Rama, Serat Bratayuda, Serat Menak, Panitisastra.
2. Eyang (kakek)-nya R.T. Sastranagara yang
waktu masih berpangkat penewu bernama R. Ng. Ronggowarsito (I) dan naik menjadi
kliwon bernama R. Ng. Yasadipura (II), pengarang buku Sasana Sunu, Dasanama
Jarwa, Wicara Keras, dan lain-lain.
Comments
0 comments to "Darah Pujangga Mengalir ke Ronggowarsito"
Posting Komentar